Rabu, 06 Januari 2010

TETAPLAH DIPIMPIN OLEH ROH TUHAN

Ketika umat Tuhan mengalami sesuatu masalah, mereka memohon dengan sangat kepada Tuhan agar Tuhan segera menghalaukan segala masalah tersebut dari kehidupan mereka. Beribadah dengan setia dan melakukan puasa Senin dan Kamis agar pergumulan dapat segera dijawab Tuhan. Roh Tuhan dibiarkan memimpin kehidupan mereka. Namun ketika Tuhan sudah menjawab doa yang disampaikan dan hidup sudah diberkati, umat Tuhan cenderung melupakan Tuhan dalam setiap kesempatan. Ibadah sudah jarang bahkan tidak pernah dilakukan lagi, hidup sudah tidak punya aturan dan semaunya, keluarga sudah tidak diperhatikan, Roh Tuhan tidak lagi dibiarkan memimpin mereka dan lain sebagainya. Bahkan tak jarang setelah diberkati, umat Tuhan tidak mau lagi dipimpin oleh Roh Tuhan sehingga jatuh kepada dosa berhala, jatuh kepada kesombongan, jatuh kepada perzinahan, percabulan, perselingkuhan dan lain sebagainya. Sungguh ironis kehidupan umat Tuhan yang sudah diberkati namun tidak lagi setia dan tidak lagi dipimpin oleh Roh Tuhan.

Hal inilah yang juga terjadi dalam kehidupan bangsa Israel setelah generasi Joshua, mereka selalu jatuh bangun dalam hidup bersama dengan Tuhan. Ketika mereka ditindas oleh bangsa lain, ketika malapetaka menimpa mereka, dan lain sebagainya, mereka menjerit dan merintih memohon agar Tuhan melepaskan dan menyelamatkan mereka dari musuh. Mereka membiarkan Roh Tuhan memimpin mereka melalui para Hakim yang diangkat Tuhan. Namun ketika Tuhan memberkati mereka, ketika Tuhan memberikan kemenangan demi kemenangan atas musuh-musuh mereka, ketika Tuhan menyelamatkan mereka dari musuh-musuh melalui seorang hakim, mereka cenderung begitu mudah melupakan Tuhan, tidak menghiraukan para hakim yang memimpin mereka walaupun masih hidup, terlebih lagi bila hakim yang memimpin mereka sudah mati. (Hakim-hakim 2:6-23). Mereka tidak mau lagi dipimpin oleh Roh Tuhan sehingga jatuh dalam dosa berhala, kesombongan, perzinahan, percabulan, perselingkuhan dan lain sebagainya.

Saudara, Roh Tuhan selalu ada pada orang-orang yang percaya kepadaNya dan ditempatkan di dalam diri manusia dengan cemburu (Yakobus 4:5). Artinya, Tuhan mengingini agar Dia satu-satunya yang berkuasa atas hidup manusia dan manusia diharapkan selalu berlaku setia kepadaNya. Ketika Roh Tuhan ada pada diri seseorang, maka segala sesuatu yang dikerjakannya adalah bersumber dan dipimpin oleh Tuhan. Namun ketika Roh Tuhan mundur dari seseorang karena berlaku tidak setia, maka orang tersebut akan dipimpin oleh Roh Jahat seperti yang terjadi dalam diri Saul (1 Samuel 16:14) sehingga tindakan yang dilakukannya condong kepada yang jahat. Tuhan mengingini agar kita dipimpin olehNya baik pada saat susah maupun senang, baik dalam keadaan menghadapi suatu pencobaan maupun dalam keadaan diberkati. Ketika mengalami masalah yang sukar, Tuhan menghendaki agar kita tetap kuat, tetap dipimpin oleh Roh Tuhan dan mengandalkan serta setia kepadaNya karena Roh Tuhan-lah yang akan memberikan kita kekuatan, memberikan kita keberanian, kasih dan ketertiban (2 Timotius 1:7), memberikan hikmat, pengetahuan (Yesaya 11:12) sehingga dimampukan dan dapat melalui semua halangan dan rintangan yang ada. Sebaliknya ketika diberkati, Tuhan juga menghendaki agar jangan memadamkan Roh (1 Tesalonika 5:19) dan tetap melayani Tuhan dengan setia. Oleh karena itu, agar kehidupan kita jangan seperti kehidupan bangsa Israel yang menjadi jatuh kepada dosa berhala, kesombongan, perzinahan, percabulan, perselingkuhan dan lain sebagainya, yang mengakibatkan kehidupan mereka menjadi hancur, maka melalui renungan kali ini kita diminta untuk tetap berada dalam pimpinan Roh Tuhan dengan tetap berlaku setia kepadaNya. Mari untuk tetap dipimpin oleh Tuhan sehingga kehidupan kita tetap kokoh di dalam setiap keadaan. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar