Senin, 08 Februari 2010

KESAKSIAN : TUHAN MENGEMBALIKAN SUAMI SAYA

Saya menjalani masa pranikah (berpacaran) hanya 3 bulan. Kemudian pada usia 29 tahun saya menikah dengan seorang pria yang 4 tahun lebih tua dengan harapan akan bisa melindungi. Saya melihat sosoknya sesuai figur ayah saya sehingga berpikir dia adalah pria yang paling tepat. Tapi saat itu saya belum lahir baru, begitupun suami, walaupun saya sudah melayani di gereja.

Pada awalnya ayah berharap setelah bertugas di Papua 1 tahun, saya akan kuliah ke Amerika. Tapi saya korbankan semuanya dan keluarga menyerahkan keputusan untuk menikah kepada saya sendiri, baik/buruknya saya yang akan menanggung.

Setelah menikah saya dan suami kembali ke Papua. Tapi sebagai perempuan saya merasa ada yang disembunyikan oleh suami. Waktu kehamilan anak kedua, saya menderita tumor otak, tidak bisa duduk terlalu lama. Enam bulan kemudian penyakit ini makin parah. Saya hanya bisa berbaring di tempat tidur. Orang tua memutuskan untuk memindahkan saya dan menjalani operasi di Jakarta. Suami tidak bisa ikut, karena terikat perjanjian kerja dengan perusahaan dimana dia bekerja. Ditengah gejolak yang terjadi, saya mendapat surat cerai dari suami. Sejak anak kedua lahir, suami hanya datang menjenguk satu kali lalu tidak pernah datang lagi. Selama 15 tahun saya hilang kontak dengan suami.

Pada Juli 2008, diadakan Healing Movement Camp di gereja. Awalnya saya merasa tidak ingin mengikutinya, karena berpikir sudah lahir baru kurang lebih 7 atau 8 tahun dan merasa semua masalah sudah saya selesaikan. Termasuk mengampuni suami. Saya merasa sudah pulih. Namun sebagai Kepala Departemen Medis di gereja maka saya diwajibkan mengikuti HMC.

Pada waktu sesi Pelepasan, saya merasa Tuhan menginginkan saya untuk memaafkan suami, meskipun saya merasa sudah melakukannya. Di rumah juga telah diadakan mezbah keluarga dan saya pernah meminta anak-anak untuk memaafkan ayahnya, meskipun Joshua anak paling besar belum mau melakukannya. Waktu semua disuruh berdoa angkat tangan tiba-tiba istri wakil gembala dan kepala sekolah minggu di gereja mendekati saya dan berkata, "Ayo dokter Ellys dalam nama Yesus panggil nama suami ibu." Awalnya saya merasa seperti sedang dihakimi. Tapi pada saat bersamaan saya merasa Tuhan mempertanyakan ketulusan saya mengampuni suami. Waktu saya kembali diminta untuk memanggil nama suami, "Dalam nama Yesus panggil nama suami ibu," saya menangis dan berdoa. Saya sadar bahwa saya tidak bisa melakukan hal itu.

Sampai pada puncaknya tiba-tiba saya muntah lalu meneriakkan, "Tuhan Yesus!!" Saya merasa seperti sedang merangkak menjamah jubah Tuhan Yesus. Akhirnya saya sanggup memanggil nama suami dan berkata, "Aku mengampuni kamu." Seketika itu seperti ada sesuatu dalam diri saya yang terangkat. Saya baru mengerti, dulu saya merasa telah mengampuni suami bukan dalam nama TUHAN, melainkan dengan kekuatan sendiri.

Bagi saya sudah mustahil suami akan kembali lagi setelah kami hilang kontak selama 15 tahun, tapi tidak bagi TUHAN! Suami saya mengetahui nomor telp saya melalui pengumuman di gereja. Dari situlah saya dan suami akhirnya bertemu dan belajar untuk menata kembali rumah tangga kami.

Puji Tuhan melalui ibadah setiap Minggu di gereja, suami menerima Tuhan Yesus dan dibaptis. Kamipun kembali membuat peneguhan dalam pernikahan. Sungguh Tuhan Yesus dahsyat! Apa yang ada dalam hati saya Tuhan jawab, yaitu sudah lama saya sangat menginginkan berjalan di atas karpet merah seperti pengantin, dengan diiringi pujian. Dan itu terjadi pada saat kami menjalani peneguhan pernikahan. Semua persis seperti yang saya impikan!

Sungguh sesuatu yang rasanya menurut pemikiran manusia tidak mungkin saya kembali bersatu dengan suami yang telah hilang kontak selama 15 tahun, ternyata tidak mustahil bagi Tuhan. Juga pemulihan bagi saya sendiri, suami dan anak-anak. Sekarang saya dan suami melayani di GBI Kamboja Depok. Tuhan Yesus dahsyat!!

Sumber: Kesaksian Dr Ellys/GBI Kamboja, Depok

(Kesaksian telah ditayangkan pada acara "PEMULIHAN BAGI ANDA" di ANTV, Sabtu, 23 Januari 2010)
http://www.facebook.com/l/96143;www.hmministry.com

BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY

4 komentar:

  1. saya ingin suami diberkati dg pekerjaan

    BalasHapus
  2. Ernawati

    Saya ingin keluarga saya diberkati tuhan

    BalasHapus
  3. Pertolongan Tuhan tdk pernah terlambat walaupun waktunya tdk dpt kita duga

    BalasHapus