Minggu, 08 November 2009

Jangan Berbohong !

Yakobus 5:12; Bilangan 30:20"Tetapi yang terutama, saudara-saudara, janganlah kamu bersumpah demi sorga maupun demi bumi atau demi sesuatu yang lain. Jika ya, hendaklah kamu katakan ya, jika tidak hendaklah kamu katakan tidak, supaya kamu jangan kena hukuman" (Yakobus 5:12). Sumpah menurut kamus Bahasa Indonesia, salah satu artinya adalah janji yang diucapkan dengan sungguh-sungguh, dan akan melaksanakannya sesuai dengan yang telah diucapkan. Perjanjian Lama banyak berbicara mengenai sumpah. Anda bisa membacanya di Ulangan 10:20; 23:21 Yermia 12:16. Salah satunya disebutkan demikian, "Apabila seorang laki-laki Bernazar atau Bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya" (Bilangan 30:2). Masalahnya, pada Perjanjian Baru pengajaran tradisional ini telah disalahgunakan. Tradisi manusia dijunjung lebih tinggi daripada tradisi Allah. Para rabi mengajarkan bahwa sumpah yang tidak diatasnamakan Allah dapat dilanggar. Jadi bila mereka bersumpah demi surga maupun bumi sumpah itu dapat diingkari. Akhirnya banyak orang bersiasat dan mempermainkan sumpah padahal maksud hatinya adalah untuk berbohong. Yakobus memberikan solusi yang lebih sederhana: jika ya hendaklah katakan ya, jika tidak katakanlah tidak. Kalau kita mencermati kehidupan Yesus, beberapa kali Yesus dicobai dengan berbagai pertanyaan yang menjebak. Dan tidak satu pun dari jawaban Yesus yang berbau kebohongan. Ketika Ia ditanyai oleh Pilatus, "Apakah Engkau raja orang Yahudi," Yesus berkata: "Engkau sendiri telah mengatakannya" (Markus 15:2). Sebenarnya untuk menyelamatkan diri-Nya dari tuduhan Ia bisa saja berbohong dengan mengingkari fakta bahwa Dia adalah raja orang Yahudi. Cobalah kita belajar untuk mengucapkan kebenaran. Kadang kita terbentur pada dilema antara mengucapkan kebenaran atau kebohongan demi untuk keuntungan. Kalau Anda jujur dan mau memeriksa hati Anda, maka Anda akan menyadari bahwa berkata bohong bukanlah karakter dari anak-anak Allah, malahan ini adalah karakter anak iblis, sebab Alkitab berkata bahwa iblis adalah pendusta dan ia adalah bapa segala dusta (Yohanes 8:44). Korban pertama dari kebohongan iblis adalah Adam dan Hawa.

INDA WATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar