Senin, 09 November 2009

SETIA DALAM PERKARA KECIL

Matius 25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu
itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul
tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu
tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam
kebahagiaan tuanmu.


Sudah mengalami perkara besar dari TUHAN? Apa yang disebut perkara
besar boleh jadi sebenarnya merupakan kumpulan perkara kecil yang
dilakukan dengan pengetahuan, kemauan, dan kemampuan yang besar.
Seperti inspirasi yang saya peroleh dari hikayat berikut ini.

Alkisah, Daud remaja berlatih melempar ali - ali ke sasaran. Karena
meleset terus, ia bosan dan mengeluh kepada Nabi Samuel yang sedang
mengisi minyak urapan ke tabung kecil, "Guru, untuk apa aku berlatih
hal kecil seperti ini? Bukankah sebagai raja yang diurapi TUHAN,
seharusnya aku belajar sesuatu yang besar?"

Mendengar keluhan Daud, nabi Samuel menantang Daud, "Jikalau engkau
bisa mengisi tabung kecil ini dengan minyak urapan tanpa tumpah
setetespun lebih cepat daripadaku, niscaya engkau akan menjadi raja
secepat itu." Daud memandang ringan dan menyetujuinya.

Namun berkali - kali mencoba, Daud tidak bisa mengalahkan Nabi Samuel.
Kalau dituang terlalu cepat, minyak urapan itu tumpah. Kalau dituang
terlalu lambat, tabung itu lama penuhnya. Lalu Daud pun menyerah dan
berkata, "Ternyata ini tidak semudah kelihatannya. Bagaimana Guru bisa
melakukannya dengan cepat tanpa tumpah sama sekali?"

Nabi Samuel menjawab,"Jawabannya sama dengan pertanyaan mengapa engkau
perlu berlatih perkara kecil terus - menerus. Supaya pada saat perkara
besar itu datang, engkau sudah bisa menanggungnya." Daud pun semangat
berlatih, sampai kelak ia berhasil mengalahkan raksasa Goliat dengan
ali - alinya.


Kaulah yang selidiki jauh sampai lubuk hati. Kau paling memahami
seberapa batas kekuatanku.
Persoalan bisa saja dilihat sebagai bukti, bahwa TUHAN tidak baik. Atau
sebagai tanda, bahwa TUHAN sedang memberikan kesempatan melatih diri
kita menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Cara pandangnya ada di
mata kita sendiri.

Di saat ku diuji, jalan keluar Kau beri. Hingga ku cakap menanggung
perkara dengan kuat kuasaMu.
Ujian kehidupan bisa merupakan cara TUHAN membuat kita tahu seberapa
besar kekuatan kita. Sehingga kita menyadari betapa perlunya bersandar
pada hikmat, kekuatan, kasih setia, dan anugrahNya setiap hari.

Ku bertekad tetap setia. Walau dalam perkara kecil juga. Sampai Kau
percayakan tanggung jawab yang besar.
Orang gagal dan orang sukses sebetulnya sama - sama setia. Bedanya,
orang gagal setia melakukan perkara-perkara remeh, yang tidak penting
bagi siapapun selain memuaskan dirinya sendiri. Sebaliknya orang sukses
setia melakukan perkara kecil yang bernilai manfaat sebesar mungkin
bagi sesama.

Rohku tetap 'kan menyala melayaniMu di mana ku ada. Sampai Kau
mengundangku masuk kemuliaanMu spanjang masa.
Pada akhirnya TUHAN tidak bertanya seberapa banyak harta, tahta, dan
talenta yang berhasil kita peroleh. Yang TUHAN tanyakan adalah apa yang
kita perbuat dengan harta, tahta, dan talenta yang Ia titipkan kepada
kita. Ladang pelayanan bukan hanya di gereja. Tetapi di manapun kita
melakukan sesuatu untuk melakukan memuliakan TUHAN maka itulah
pelayanan kita. Di manapun kita melakukan sesuatu untuk memberkati
sesama, maka di situlah ladang pelayanan kita.

Tetap bertumbuh menjadi orang yang penting yang TUHAN rancangkan bagi
kita semua. Tetap menyembah dan salam inspirasi dari worship partner
Anda.

INDA WATI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar