Rabu, 27 Januari 2010

(Cermin Kehidupan) SALIB YANG DI PENDEKKAN

Seorang musafir melakukan perjalanan ke Tanah yang Dijanjikan. Ia memikul salib tuannya, suatu beban yang diterimanya dengan senang hati. Karena terlalu lelah, ia beristirahat. Di tengah teriknya matahari, ia melihat seorang penebang kayu sedang menebang sebuah pohon.
"Sahabat," kata musafir itu, "bolehkah saya meminjam kapak Anda untuk memendekkan salib ini. Rasanya makin lama, makin berat."
Akhirnya, Tanah yang di janjikan berada di depan mata. Ketika ia mendekat, ia melihat ada jurang yang dalam yang memisahkan ia dengan kemuliaan di depannya. Ia mencoba menggunakan salibnya sebagai jembatan untuk menyeberangi jurang itu. Ternyata salib itu kurang panjang sebanyak bagian yang telah di pangkasnya. Ia sangat menyesal, air matanya mengalir, dan ia terbangun; ternyata itu hanya mimpi. Ia memeluk salib yang dibawanya itu erat-erat. Salib itu masih berat seperti semula, tetapi bebannya lebih ringan.

Teman-teman hari ini kita belajar satu hal:
Saat kita mengalami pergumulan dalam hidup ini berapapun beratnya jangan pernah meminta TUHAN untuk mengambil pergumulan itu dari kita tapi mintalah TUHAN untuk memberi kita kekuatan untuk menghadapinya. Mengapa??? Karena semua itu untuk kebaikan kita sendiri.

Barang siapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku. MATIUS 10:38

BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar