Senin, 25 Januari 2010

Hidup Dalam Norma Yesus

2 Kor 10 : 12
" Memang kami tidak berani menggolongkan diri kepada atau membandingkan diri dengan orang-orang tertentu yang memujikan diri sendiri. Mereka mengukur dirinya dengan ukuran mereka sendiri dan membandingkan dirinya dengan diri mereka sendiri. Alangkah bodohnya mereka!
Orang yang selalu memuji dirinya sendiri itu egosentris, selalu mengukur orang lain dengan standard atau norma dirinya sendiri. Kalau tidak sesuai dengan norma dirinya sendiri akan menganggap itu salah. Dia menjadikan dirinya pusat dunia yang menyatakan dirinya paling benar.
Mengapa sering terjadi pergesekkan atau pertikaian di dalam rumah tangga, suami istri, orang tua dengan anak, did lam persekutuan, di dalam gereja, di dalam masyarakat? Mengapa suku dengan suku, bangsa dengan bangsa selalu berbeda pendapat dan berperang?
Itu semua karena ada norma atau standard atau ukuran yang masing-masing pihak selalu meyakini yang terbaik atau yang paling benar. Tiap-tiap orng punya norma yang dipakai sebagai ukuran baku bagi dirinya, akibatnya timbul perbedaan-perbedaan norma yang mengakibatkan benturan-benturan dan saling menghakimi, yang lebih buruk lagi bila seseorang mulai memaksakan kehendaknya, menuntut orang lain sama dengannya.
Contoh : perbedaan norma suami – istri
2 Kor 5 : 16
" Sebab itu kami tidak lagi menilai seorang juga pun menurut ukuran manusia. Dan jika kami pernah menilai Kristus menurut ukuran manusia, sekarang kami tidak lagi menilai-Nya demikian."
Setelah anda lahir baru cara pandang anda harus berubah. Tidak lagi memakai ukuran manusia tetapi memakai ukuran manusia tetapi memakai ukuran atau cara pandang Kristus. Norma anda harus dibuang habis dan diganti dengan norma Yesus, kita tidak dapat membuang norma kita sendiri beri kebebasan Roh Kudus untuk menyusunnya kembali sehingga akan terbentuk norma baru yang sesuai dengan maunya Roh Kudus. Tugas kita hanya percaya dan menurut apa maunya Roh Kudus saja..
Tuhan Yesus berkata dalam Matius 18 : 3
lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Mengapa Tuhan Yesus mau kita seperti anak kecil? Karena anak kecil masih polos, belum punya norma apa-apa, sehingga nurut dan mudah dibina. Seorang anak kecil itu salah atau benar , baik atau tidak baik sopan atau tidak sopan karena diajari atau dididik oleh orang tuanya , diisi oleh norma-norma orang tuanya . kalau kita seperti anak kecil yang polos maka Roh Kudus akan lebih mudah membina dan mendidik anda.
Norma Yesus akan cepat berkembang di dalam anda, bagaimana caranya?
Roma 6 : 11 katakan
Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.
Pengertian " Pandanglah kamu telah mati bagi dosa " maksudnya ya mati dari segala motivasi dunia, aturan-aturan dunia atau norma-norma dunia dan minta ganti motivasi-motivasi baru, aturan-aturan baru, atau norma-norma baru yang akan diajarkan Yesus tiap hari. Jangan anda berusaha membuang norma-norma anda maupun motivasi-motivasi anda dengan kekuatan anda sendiri, akn melelahkan dan sia-sia karena akhirnya ukuran yang anda pakai ya ukuran anda sendiri, anda akan mempertahankan norma yang anda anggap benar, tetapi benar bagi siapa? Anda atau Roh Kudus? Nurut sajalah kepada Roh Kudus !
Seorangpun tidak dapat menghapus, meniadakan norma-norma di dalam diri seseorng kecuali Yesus sendiri. Yesus memiliki norma-norma yang mutlak Yang mampu me " reset " norma-norma yang dimiliki manusia yang beraneka ragam. Norma Tuhan Yesus tentunya jauh lebih tinggi dibandingkan oleh norma-norma yang berlaku di dunia dan bagaimana pergantian norma ini dapat terjadi dalam diri seseorang? Anda harus rela dan mau dikosongkan, dibrodoli oleh Roh Kudus sampai " nol " kemudian Tuhan Yesus sendiri yang akan mengisi dengan pikiran-pikiran-Nya.
Yesus mau hidup di dalam anda !, Yesus mau mengerjakan nya sendiri di dalam anda dengan pertolongan Roh Kudus.
Tuhan Yesus Memberkati

BLESSING FAMILY CENTRE MINISTRY

Tidak ada komentar:

Posting Komentar